--> Skip to main content

Senyum Ceria Mbok Darmi Terima Program Sembako Secara Tunai

Lumayan cukup lama tidak sempat nulis, dan baru sempat buka laptop untuk kembali menulis catatan yang cukup lumayan viral tentang program Sembako yang hari ini di bayarkan secara tunai. Dan kisah ini bermula di sore hari sepulang berkunjung dari desa dampingan.

Beberapa waktu lalu, seperti biasa menuju desa dampingan yang harus ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit dari tempat tinggal. Berbarengan dengan itu pula di media sosial dan status whatsapp teman – teman sejawat sedang ramai membahas viralnya kebijakan sembako yang rencananya akan di bayarkan secara tunai.

Perjalanan santai menempuh rute 17 persen mengingat medan yang di tempuh membutuhkan kewaspadaan yang cukup tinggi. Oh ya, bagi yang belum tau rute 17 persen ini berada di kabupaten Trenggalek Jawa Timur.

Senyum Ceria Mbok Darmi Terima Program Sembako Secara Tunai

Senyum Ceria Mbok Darmi Terima Program Sembako Secara Tunai
Ilustrasi : Senyum Ceria Si Mbok 

Rute ini terkenal dengan tanjakan serta turunan yang lumayan panjang, sehingga bagi pengendara yang akan melintasi betul – betul harus menguasai kendaraannya. Rute 17 persen ini daerah penghubung antara kabupaten Trenggalek dan kabupaten Pacitan.

Terutama dimusim hujan, medan tempuhnya menjadi licin, sehingga tidak kaget kalau banyak kendaraan yang mogok, tidak bisa nanjak bahkan sering memankan korban. Pernah diceritakan ada truk pengangkut sembako yang yang harus tergelincir dan guling.

Bahkan kejadian yang memilukan juga terjadi pas berbarengan dengan perjalanan pulang dari pertemuan P2K2 dimana pasangan guru yang berada di depan saya mengalami naas karena kemungkinan rem blong dan menyebabkan mereka berdua meninggal di tempat.

Senyum Ceria Mbok Darmi

Sepulang dari kecamatan, di perjalanan pulang bertemu dengan salah satu Penerima Manfaat yang sudah tua renta dan masuk dalam kategori Lansia. Kebetulan perjalanan pulang, menggunakan metode ala – ala orang ekonomi dimana prinsip ekonomi di kedepankan.

Karena perjalanan pulang mayoritas jalan turunan, sudah menjadi kebiasaan untuk mematikan mesin. Hehehe... seperti yang viral di sound traknya IG, awalnya sih coba – coba, lah kok ketagihan. Ya sudaaah saya teruskan hehehe...

Kebetulan Si Mbok tadi berada di pinggir jalan, sambil menunggu sesuatu mungkin. Lantas karena saya toleh untuk memastikan dan si mbok juga memandang saya, ya jadinya pandang – pandangan. Trus si mbok lalu mengawe –awe ( memanggil pakai tangan ).

Karena sedikit kelewat akhirnya mesin terpaksa di hidupkan untuk putar balik mengarahkan ke si mbok. Dan seperti biasa si mbok langsung tanya “saking pundi pak”, lalu saya menjawab : ”saking kecamatan mbok”.

Pas suasana sore sambil ngobrol di pinggir jalan, dan si mbok lalu langsung bertanya, “Pak Niku enten berita bantuan sembako pun cair nggeh?” ( Pak itu ada berita bantuan sembako sudah cair ya). Ealah si Mbok langsung nembak tanya bansos. Aku sambil ketawa...hehehe

Aku berusaha menjelaskan pakai bahasa saja, karena kalau menjawab menggunakan bahasa yang halus kepada orang yang lebih tua, memang masih belum fasih betul. “Begini mbok Darmi, bantuan sembako ini masih proses untuk disalurkan kepada yang menerima. Nah proses penyalurannya itu berbeda dengan tahun kemarin,” jelasku ke si Mbok.

“Lah bedhone nopo toh pak ?” (lah bedanya apa toh pak), tanya lagi si Mbok. “Nggeh, bedanya Mbok, kalau tahun kemarin kan si mbok gesek kartu lalu dapat bantuan sembako, nah tahun ini rencananya si mbok dikasih uangnya trus mbok bisa belanja kebutuhan sembako kapan saja dan di warung mana saja. Bebas mbok..” sahut ku ke si mbok.

Lalu wajah si mbok berubah menjadi sangat bersemangat dan tersenyum lebar. “wah lek ngonten nggeh sae pak”, jawab si mbok cepat sambil senyum sumringah. Setelah itu sei mbok cerita panjang lebar jika penyaluran sembako seperti tahun lalu banyak menyisakan hal yang kurang berkenan pada si Mbok dan sesama penerima manfaat lainnya.

Pengalaman si Mbok bahwa mereka tidak bisa sepenuhnya membeli kebutuhan sembako dengan bebas karena memang ada hal – hal yang menjadi keterbatasan bagi mereka untuk menentukan apa saja yang ingin di beli.

Apalagi jika penyaluran saat ini sistemnya di rapel hingga 3 bulan penyaluran yang nantinya nominal belanjanya cukup besar bagi si Mbok yang pekerjaannya hanya sebagai buruh di hutan atau di pertanian milik orang lain.

Jika belanja sembako dibelanjakan langsung seperti sebelumnya, si mbok terpaksa harus cepat – cepat menghabiskan bantuan sembako tersebut karena selain beras, barang lainnya cepat rusak atau busuk.

Kebijakan Program Sembako Dibayarkan Tunai

Cukup kaget sebenarnya mendengar bahwa program sembako yang dahulu di sebut BPNT ( Bantuan Pangan Non Tunai ) tahun 2022 ini kebijakannya menjadi penyalurannya dibayarkan tunai kepada para PM ( Penerima Manfaat ).

Penyaluran Non Tunai yang di bayarkan tunai tak heran membuat polemik baru dimasyarakat. Banyak kekhawatiran dimana nantinya pemerintah akan kesulitan mengontrol pengeluaran belanja sembako yang dilakukan oleh masyarakat.

Program sembako ini salah satunya untuk membantu masyarakat miskin yang memiliki pendapatan rendah agar dapat memenuhi kebutuhan dasar tentang permakanan sehingga nutrisi ibu hamil dan anak balita di keluarga miskin dapat terpenuhi.

Namun sayangnya masih banyak data PM (Penerima Manfaat ) yang masih belum tepat sasaran sehingga masih ada kategori keluarga mampu dan beberapa diantaranya ASN yang di duga menerima bansos program sembako tersebut.

Belum lagi informasi di media sosial maupun media kabar online yang meliput bahwa diduga banyak terjadi penyimpangan penyaluran bansos program sembako atau BPNT yang dilakukan oleh oknum – oknum tertentu.

Mulai dari kualitas beras yang semakin kebelakangan ini semakin buruk, bau dan bahkan berkutu. Belum lagi ada informasi harga yang di berikan tidak sesuai untuk belanja barang  yang di syaratkan sesuai dengan juknis.

Namun yang terkadang lebih menyesakkan lagi, pernah ada media yang menyampaikan bahwa bansos BPNT ini yang disebut adalah pendamping sosial PKH. Dimana sebenarnya untuk pendampingan program sembako di tahun – tahun sebelumnya terdapat pendamping / petugasnya tersendiri.

Masyarakat PM dan non PM (Penerima Manfaat) sangat kurang sosialisasi sehingga menganggap program sembako itu adalah sama dengan program keluarga harapan (PKH). Sehingga mereka selalu menyebut mendapatkan beras PKH.

Padahal PKH dan beras / sembako yang mereka terima adalah dua hal yang berbeda. Sehingga ini menyebabkan ada banyak miss komunikasi di masyarakat. Dan Bersyukur tahun 2022 ini Kementerian Sosial memiliki kebijakan untuk membiarkan masyarakat menerima bansos sembako secara tunai.

Peran Pendamping Sosial PKH Saat Ini

Pemberian sembako secara tunai dan terpisah yang disalurkan melalui PT Pos ini dimungkinkan untuk menekan angka penyelewengan yang terjadi di masyarakat saat ini. Juga ingin menegaskan bahwa ini bukan bagian dari program PKH.

Walaupun sejatinya pendamping sosial PKH diminta untuk membantu mensukseskan penyaluran kepada masyarakat miskin PM program sembako. Dan berharap masyarakat atau media tidak lagi menyebutkan Pendamping Sosial PKH sebagai sasaran ketika terjadi masalah dilapangan.

Pendamping PKH secara tegas meskipun non tertulis diminta untuk tetap dalam koridornya sebagai pendamping Program PKH. Belum ada aturan tertulis untuk menangani program sembako secara penuh.

Meskipun pendamping PKH tidak di urgensikan menangani langsung program sembako, tetap sesuai arahan bahwa merupakan bagian dari Kementerian Sosial dimana pendamping membantu mensukseskan berbagai program dengan salah satunya membantu mensosialisasikan program – program.

Salah satunya Program sembako yang tahun 2022 disalurkan secara tunai dan tidak ada kebijakan untuk membelanjakan sembako tersebut lewat agen – agen bank seperti sebelumnya. Sehingga masyarakat harus menyesuaikan dan tidak lagi tergantung untuk membelanjakan bantuan tersebut kepada agen – agen.

Dalam forum diskusi grup juga salah seorang mentor menyampaikan adanya kemungkinan penyaluran bansos secara tunai ini dipilih karena adanya perubahan SOTK di Kementerian sehingga dengan adanya hal tersebut, penyaluran bantuan harus segera dilakukan. Meskipun direktorat yang sebelumnya menangani sudah di hapus dalam struktur kementerian .

Sehingga dengan minimnya waktu yang menurut beliau hanya ada 6 bulan tersebut untuk melakukan penyesuaian, namun penyaluran bansos sembako harus tetap dilaksanakan. Sehingga memutuskan kebijakan, dipilihlah PT Pos untuk menyalurkan program sembako yang dulunya non tunai menjadi tunai di tahun 2022 ini.

 

*Punya tulisan menarik ? Hobbi menulis ? atau ingin berbagi kisah selama mendampingi masyarakat ? Bisa berbagi tulisan menarik kalian melalui situs masrajab.com. Hubungi kami di Fans Page FB Saiful Anwar Rajab untuk membagi tulisan, pengalaman, dan kisah menarik lainnya dalam dunia pendampingan sosial.

Akan ada merchandise menarik untuk kalian jika artikel / tulisan kalian terpilih untuk dimuat dalam kolom kontributor masrajab.com.

 

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar